More Orchid species
Agribusiness 09-11-2009
* yuni Naibaho
Orchid, who does not know him? Variation variety of flowers and pretty stunning figures. Its existence as an ornamental plant in Indonesia long enough. That's because orchids have known since 200 years ago and since last 50 years began to be cultivated widely. Indonesia is one country that has a large enough orchid species. There are about six thousand species of total species in the world that revolves 26,000. Unfortunately, in terms of production and business, this country (Indonesia) is still inferior to other Asian countries that have a lot of foreign exchange brought from orchid. In Indonesia, there are many orchid plants in West Java, Central Java, Sumatra, Irian Jaya and Bali. However, there is almost about 80% more orchid farmers in Indonesia are still using imported seed for develops. This is due to the lack of government attention in the development of tissue culture to get a new orchid species with attractive color than the imports have. In fact, the development of orchid plants is a great business opportunity, because the market price never fell like other ornamental plants. As farmers plant orchids in Jalan Haji Adam Malik Medan Yusra. To MedanBisnis, Yusra said, should, in these circumstances the government supports the development by preparing orchid seeds orchid native to Indonesia to be developed. "Orchid from the original seed imported from Indonesia, but has been developed or are crossed to produce a more interesting orchids again, so that we are invincible pamornya orchids," he said.
Tuesday, March 30, 2010
Anggrek hutan tropis(tropical orchid)
MOre ORCHID SPECIES
Orchid Image : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Anggrek http://125.162.119.102/dwnfilemanager.asp?id=17
Hutan tropis Indonesia memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Tidak kurang dari 63% luas daratan Indonesia merupakan hamparan hutan tropis seluas 120,35 juta hektar yang terdiri dari hutan konsdervasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi dan hutan produksi yang dapat dikonversi.Hutan tropis merupakan sumber plasma nutfah yang belum banyak dimanfaatkan, Indonesia memiliki 10% tumbuhan berbunga di dunia. Salah satu potensi hutan tropis yang belum tergali dan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah potensi tanaman hias.Potensi tanaman hias yang tumbuh di hutan alam atau kawasan konservasi, selain sumber plasma nutfah dan komponen ekosistem hutan, juga merupakan obyek wisata alam, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai jenis flora yang berpotensi sebagai tanaman hias. Beberapa jenis tanaman hias yang sudah dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat yang bibitnya berasal dari hutan antara lain jenis anggrek
ANGGREK, merupakan jenis tumbuhan liar yang memiliki bunga yang sangat unik dengan aroma khas, sehingga banyak diminati untuk dipelihara dengan tujuan kesenangan maupun untuk dibudidayakan / diperdagangkan.Semua anggrek tergolong dalam famili Orchidaceae, yaitu bangsa Anggrek.
Di Dunia diperkirakan terdapat ± 800 genus, yang termasuk kategori anggrek alam diperkirakan ± 25.000 jenis, sedangkan ± 10.000 jenis merupakan anggrek hibrida (hasil persilangan).Indonesia memiliki ± 5.000 jenis anggrek alam, yaitu seperlima dari jumlah anggrek alam di dunia. Penyebarannya mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.Berdasarkan asal-usulnya, anggrek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anggrek alam (spesies) dan anggrek hibrida (kultivar).
Anggrek alam adalah anggrek yang berasal dari habitat aslinya di alam (hutan). Sedangkan anggrek hibridfa adalah anggrek yang merupakan hasil dari perkawinan silang antar species.Perkawinan silang dapat dilakukan pada anggrek alam dengan anggrek alam, anggrek alam dengan anggrek hibrida, atau antara sesama anggrek hibrida.
Anggrek alam lebih banyak diburu pada kolektor karena memiliki kemurnian jenis yang sangat tinggi. Kemurnian jenis sangat diperlukan dalam perkawinan silang untuk mendapatkan jenis – jenis baru dengan ciri – ciri morfologi sesuai harapan yang diinginkan.
Kawasan hutan di Provinsi Jambi merupakan tempat tumbuhnya anggrek alam, salah satunya di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), berikut data jenis dan sebaran anggrek di TNBD tersebut: Anggrek memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh semua jenis tumbuhan. Akarnya ada empat macam, yaitu akar lekat, akar pikat, akar udara dan akar tanah. Berdasarkan batangnya anggrek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu batang yang pertumbuhannya monopodial dan simpodial. Batang monopodial hanya memiliki satu titik tumbuh, sedangkan batang simpodial memiliki lebih dari satu titik tumbuh dan biasanya berumpun.Berdasarkan cara hidupnya anggrek dapat dibedkan menjadi enam, yaitu anggrek epifit, semi epifit, terestris / terrestrial, semi terestris / semi – terestrial, saprofit dan lithofit.Semua anggrek di Indonesia masuk dalam daftar CITES Appendix I dan II. Berdasarkan Peraturan Pemeirntah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis tumbuhan dan satwa tercatat 29 jenis anggrek yang dilindungi, kemudian direvisi menjadi 27 jenis.
Orchid Image : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Anggrek http://125.162.119.102/dwnfilemanager.asp?id=17
Hutan tropis Indonesia memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Tidak kurang dari 63% luas daratan Indonesia merupakan hamparan hutan tropis seluas 120,35 juta hektar yang terdiri dari hutan konsdervasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi dan hutan produksi yang dapat dikonversi.Hutan tropis merupakan sumber plasma nutfah yang belum banyak dimanfaatkan, Indonesia memiliki 10% tumbuhan berbunga di dunia. Salah satu potensi hutan tropis yang belum tergali dan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah potensi tanaman hias.Potensi tanaman hias yang tumbuh di hutan alam atau kawasan konservasi, selain sumber plasma nutfah dan komponen ekosistem hutan, juga merupakan obyek wisata alam, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai jenis flora yang berpotensi sebagai tanaman hias. Beberapa jenis tanaman hias yang sudah dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat yang bibitnya berasal dari hutan antara lain jenis anggrek
ANGGREK, merupakan jenis tumbuhan liar yang memiliki bunga yang sangat unik dengan aroma khas, sehingga banyak diminati untuk dipelihara dengan tujuan kesenangan maupun untuk dibudidayakan / diperdagangkan.Semua anggrek tergolong dalam famili Orchidaceae, yaitu bangsa Anggrek.
Di Dunia diperkirakan terdapat ± 800 genus, yang termasuk kategori anggrek alam diperkirakan ± 25.000 jenis, sedangkan ± 10.000 jenis merupakan anggrek hibrida (hasil persilangan).Indonesia memiliki ± 5.000 jenis anggrek alam, yaitu seperlima dari jumlah anggrek alam di dunia. Penyebarannya mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.Berdasarkan asal-usulnya, anggrek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anggrek alam (spesies) dan anggrek hibrida (kultivar).
Anggrek alam adalah anggrek yang berasal dari habitat aslinya di alam (hutan). Sedangkan anggrek hibridfa adalah anggrek yang merupakan hasil dari perkawinan silang antar species.Perkawinan silang dapat dilakukan pada anggrek alam dengan anggrek alam, anggrek alam dengan anggrek hibrida, atau antara sesama anggrek hibrida.
Anggrek alam lebih banyak diburu pada kolektor karena memiliki kemurnian jenis yang sangat tinggi. Kemurnian jenis sangat diperlukan dalam perkawinan silang untuk mendapatkan jenis – jenis baru dengan ciri – ciri morfologi sesuai harapan yang diinginkan.
Kawasan hutan di Provinsi Jambi merupakan tempat tumbuhnya anggrek alam, salah satunya di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), berikut data jenis dan sebaran anggrek di TNBD tersebut: Anggrek memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh semua jenis tumbuhan. Akarnya ada empat macam, yaitu akar lekat, akar pikat, akar udara dan akar tanah. Berdasarkan batangnya anggrek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu batang yang pertumbuhannya monopodial dan simpodial. Batang monopodial hanya memiliki satu titik tumbuh, sedangkan batang simpodial memiliki lebih dari satu titik tumbuh dan biasanya berumpun.Berdasarkan cara hidupnya anggrek dapat dibedkan menjadi enam, yaitu anggrek epifit, semi epifit, terestris / terrestrial, semi terestris / semi – terestrial, saprofit dan lithofit.Semua anggrek di Indonesia masuk dalam daftar CITES Appendix I dan II. Berdasarkan Peraturan Pemeirntah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis tumbuhan dan satwa tercatat 29 jenis anggrek yang dilindungi, kemudian direvisi menjadi 27 jenis.
Subscribe to:
Posts (Atom)